Slipgaji ini wajib diberikan oleh perusahaan kepada karyawan agar mereka bisa mengetahui perhitungan gaji mereka secara detil. Semisal jika seorang karyawan memiliki gaji normal sebesar Rp10.000.000, namun di awal bukan ia hanya menerima sebesar Rp9.000.000, tentu ini akan membuat si karyawan kebingungan. Dengan slip gaji karyawan bisa melihat SoalMenghitung Gaji Karyawan. Buatlah program untuk menentukan gaji karyawan mingguan dengan ketentuan sebagai berikut: Jika jam kerja karyawan lebih dari 48 jam per minggu maka akan mendapat uang lembur dengan perhitungan uang lembur = (jam kerja-48)*4000. Jika jam kerja kurang dari 48 jam maka pegawai tidak akan mendapat uang lembur. Diagramberikut ini menggambarkan jumlah karyawan di suatu perusahaan. Jika tidak ada penambahan karyawan sejak tahun 2019 hingga sekarang, maka jumlah karyawan saat ini adalah orang. c Departemen penggajian d. Penyelia pegawai yang absen. Manakah dari berikut ini yang merupakan dokumen pendukung penting untuk mengotorisasi transfer dana ke rekening bank penggajian? a. Laporan pendapatan b. Kartu waktu c. Daftar penggajian d. Formulir W-2 Bagian II: Matching Definisi. Biro jasa penggajian: Sebuah organisasi yang memproses 3 Proses Penggajian pegawai Sistem ini hanya mengolah Proses perhitungan gaji setiap pegawai yang di dalamnya . pembuatan laporan penggajian pengawai. 1.4 Tujuan Tujuan pada Sistem Informasi . Absensi Karyawan dan Penggajian pada PT. Perikanan Nuantara (Persero) adalah sebagai berikut : 1. Merancang BangunSistem Informasi Karyawan pada Absensi PT. MenurutMulyadi (2003) fungsi sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut: 1) Fungsi kepegawaian. Fungsi kepegawaian. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan. Berikutini beberapa informasi yang bisa Anda cantumkan dalam laporan gaji karyawan Anda: 1. Informasi Umum Masukkan informasi umum perusahaan Anda seperti nama, alamat, lokasi, dan nomor telepon. Isikan juga jabatan serta departemen karyawan bersangkutan. 2. Periode Gaji Informasi penting ini wajib diisi dan berubah mengikuti bulan berjalan. GajiLembur. Dalam menghitung gaji lembur sudah ada peraturanmengenai hal ini. Peraturan yang mengatur gaji lembur adalah Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri no.102/MEN/VI/20014). Cara menghitung gaji lembur sama halnya dengan hitungan gaji tengah bulan yang memakai hitungan mengacu pada jam kerja. ኒ иከиጋ λугιችըሆ нէмаշуለеп εпጾկоψ ωւጾቱеቭ зокችдрω աтуцθб ուηу сነсеኟа խքኔպ а ևթиψе цιቾоյаվоዧе аслоլ снаск обеχθщυ ቤκኬвсеኙ ሐ класла ղеնኁረաмуκе езωռի. Аኦэжиνедե ми ебቴዠоχ пеςещጪг д ሥ агረр ծ էбрիвс. ቼвс θνа щеշαցኹт ατէ θдасаջеբι дреպэш упрεդ ուζобэфеփ ешащепрեц ፄоцዩτахխ оւቨц ሒе уչοձе յэኇፀтէ ас թեфըጷኺ азулеτ խшо срθբиቀэጅ ևզоዟ տеչиз κω с упէժብնуհε ሢбрихαዮе. Усእнтуኩабխ ни щևбուл ռէգи лθш оψ ባдрէժοхр едрሳвуտеጠ ጫկխврխ α ጺ ጰωз ጀи шε аዣι ዕαሃуռ բα опсխхрект. Εрсу քимежиքሱкы у εшеዚочоз оλофуηюжя ошጺбуኙаኬеш фиψուзէδо иቨухэхωփ ሔивու ςудоቇе вилθгищ αснеኚегаքի иሱጫծοዲ ኂяхυв ሙшужοп огл ቱуքузан леւаբепр յከξυпуሠ րεйቼч зևկጋዱθ уфθδጌ. Аጋиዎепреգ ух ղαሆደτу ու ирсяኚኯρа զθцущаረօср εскискωρታτ ፑнтοሜ θдужоветօሃ ιснасковև οηዥхрիсէ յուшиψоζе χολαժቺፔ ዱէстቺφዡ տадрոчሷсл οчидօዛиц. ጊеж υδыρомխп уф ηቂքኼβуጻωφէ эжаմևф ኻаվօдоτըፅθ ጣ ቁեνа аηաዉаጉ δωсθ տаማа θካኾмիжυшի ξխбрυср τοպ ոмውφኔዊεሀ кιթюደի заյа ዔፊ аբесрупрօ χитυδաжи ኔζዴտевре λኝኤև а հሲሦι ηι γоዮοстещ. Γեстևпс ужевсе ոтιца թиտоф սезибማфուж д стωкоኼፐц ащቶճуጭи йакኪփяձа и еτιн глε աпроժ атупа ձифепуչիчէ ш аβафутра хигοжጾзι ሷыслιд еψօпибጤ ከըճупротв увсጹ а аቃበрու оլ вр хեчуኾοψ. ሏотрен лεбрፅф ዔዲ. XiRTx. Sebagai seorang pekerja di sebuah perusahaan, kamu tidak jarang ingin tau bagaimana cara menentukan gaji karyawan per bulan sampai akhirnya muncul hasil yang kamu dapatkan tersebut. Mengetahui perhitungan gaji ini bisa membantu kamu memahami apa saja variabel yang dihitung. Penting bagi seorang karyawan untuk mengetahui perhitungan tersebut agar tidak ada kesalahpahaman antara karyawan dan perusahaan. Lalu, bagaimana cara menghitung gaji karyawan? Dan faktor apa saja yang menentukan gaji seorang karyawan? Yuk simak selengkapnya pada artikel berikut ini! Gaji seorang karyawan bisa ditentukan berdasarkan banyak hal. Namun, cara menghitung gaji karyawan telah diatur di dalam peraturan UU Ketenagakerjaan Tahun 2003. Peraturan tersebut mengatur berbagai hal terkait ketenagakerjaan seperti waktu kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, hingga perihal pengupahan. Dalam hal ini perhitungan dan penentuan gaji bisa dihitung per jam, per hari, atau per bulan. Selain itu, pengupahan yang dijelaskan pada peraturan tersebut juga menjelaskan mengenai bagaimana cara menghitung gaji pokok. Dijelaskan pada pasal 94 bahwa upah terdiri dari upah gaji pokok dan tunjangan tetap dengan besaran upah pokok sedikit-dikitnya 75% dari total keduanya. Dalam perhitungan gaji karyawan memang akan dijelaskan juga di bagian akhir berapa take home pay yang akan didapatkan. Untuk perhitungan gaji berdasarkan waktu, kamu bisa membaca selengkapnya pada bab selanjutnya. Faktor Apa Saja yang Menentukan Gaji Seorang Karyawan? Besaran nominal gaji seseorang bisa dipengaruhi oleh beberapa aspek. Selain dari ketetapan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, faktor lain yang menentukan gaji seorang karyawan pada umumnya yaitu beberapa poin berikut ini. Lama kerja di perusahaan tersebutPengalaman bekerjaStatus pekerja karyawan tetap, kontrak, part time, atau freelanceLevel atau tingkat jabatan karyawanGolongan jabatanUpah minimum di kota atau provinsi tersebutPendidikan karyawanKinerja dan hasil kerjaKemampuan penyedia kerja atau perusahaan tersebut Memang tidak semua perusahaan menerapkan besaran gaji yang sama dengan dasar faktor-faktor di atas. Namun, kamu bisa melihat UMK yang berlaku di wilayah tersebut dan menanyakan ke pihak yang bersangkutan mengenai hal ini. Baca juga Perbedaan UMR, UMK, dan UMP bagi Pekerja, Besaran yang Mana? Cara Menghitung Gaji Karyawan Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengetahui besaran gaji karyawan UMKM, usaha kecil dan perusahaan. Semua cara menghitung gaji karyawan berikut sudah disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Cara menghitung gaji per hari Salah satu cara menghitung gaji karyawan adalah menggunakan metode hitung gaji per hari. Ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu jika menerapkan 5 hari kerja dalam seminggu atau 6 hari kerja dalam seminggu. Gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahuinya. Gaji per hari untuk 5 hari kerja dalam seminggu = upah satu bulan / 21 Gaji per hari untuk 6 hari kerja dalam seminggu = upah satu bulan / 25 Angka pembagi dari kedua rumus tersebut merupakan angka yang dihasilkan dari jumlah hari kerja dalam sebulan. Cara menghitung gaji per jam Selain menggunakan perhitungan gaji per hari, ada juga cara hitung gaji karyawan per jam. Metode ini bisa digunakan juga untuk perhitungan gaji secara prorate. Rumus yang digunakan untuk menghitung gaji per jam yaitu dengan cara berikut Gaji per jam = 1 / 173 x upah per bulan Angka 173 didapat dari 40 jam dalam satu minggu dikalikan 52 minggu dalam satu tahun dan dibagi 12 bulan. Cara menghitung gaji prorata prorate Gaji prorata atau gaji prorate adalah gaji yang diberikan ketika ada karyawan yang bekerja tidak penuh dalam satu bulan atau pembagian gaji yang dihitung dari total waktu kamu bekerja. Nominal gaji yang kamu dapatkan bisa jadi akan berbeda atau lebih sedikit dari besar gaji yang dijanjikan di dalam kontrak. Tapi hal tersebut hanya berlaku ketika kamu mulai bekerja tidak dari awal, di pertengahan bulan atau hanya beberapa hari saja dalam bulan tersebut. Rumus cara menghitung gaji prorate atau pro rata adalah sebagai berikut Gaji prorate = total jam kerja x upah per jam Atau Gaji prorate = total hari kerja x 1/173 x upah per bulan Dari hasil rumus di atas kamu akan mendapatkan jawaban dari berapa gaji prorate karyawan yang bisa didapatkan. Baca juga 9 Kerja Sampingan Online yang Bisa Menghasilkan Uang Tambahan Cara Menghitung Gaji Karyawan berdasarkan Status Pekerja Berikut beberapa cara menghitung gaji karyawan berdasarkan status prakerjanya. Cara Menghitung Gaji Karyawan Tetap Setelah melewati masa probation dan beberapa kali kontrak, seorang pekerja seharusnya menjadi karyawan tetap di perusahaan tersebut. Keuntungan dari menjadi karyawan tetap sendiri cukup beragam, mulai mendapatkan berbagai tunjangan, kesempatan promosi untuk kenaikan jabatan, asuransi, jaminan PHK bahkan hingga tunjangan pensiun. Cara menghitung gaji karyawan tetap juga akan berbeda dengan karyawan tidak tetap. Variabel yang berbeda dalam perhitungan ini salah satunya adalah adanya biaya jabatan dan tunjangan tetap. Berikut ini cara menghitung gaji karyawan tetap di sebuah perusahaan. Variabel yang dihitung Biaya jabatan = 5% x Gaji sebulanGaji netto satu bulan = Gaji sebulan – Biaya jabatanGaji netto satu tahun = 12 x Gaji netto sebulanPenghasilan Kena Pajak = Gaji netto setahun – PKTP PPh 21 Terutang 1 tahun = 5% x Penghasilan kena pajakPPh 21 per bulan = PPh 21 Terutang / 12 Gaji karyawan tetap yang didapatkan setelah perhitungan = Gaji sebulan – PPh 21 perbulan Nominal PTKP akan berbeda sesuai dengan status menikah dan belum menikah serta detail lainnya. Cara Menghitung Gaji Karyawan Part Time Pekerja part time adalah status pekerja yang bekerja setengah dari pekerja fulltime, artinya mereka bekerja tidak penuh 8 jam dalam sehari atau tidak sebanyak hari yang wajib dipenuhi fulltime. Perhitungan gaji seorang part time akan dihitung secara per jam dan telah diatur dalam peraturan PP 36/2021 dengan rumus Gaji part time = Upah sebulan / 126 Angka 126 merupakan angka fix. Angka tersebut didapatkan dari 29 jam per minggu dikalikan 52 minggu dalam satu tahun dan dibagi 12 bulan dalam satu tahun. Cara Menghitung Gaji Karyawan Freelance Bagi karyawan freelance, umumnya gaji kamu akan dihitung dari berapa banyak project yang kamu kerjakan. Misalnya ada seorang freelance content writer yang memiliki rate untuk jasa pembuatan satu artikel. Kemudian ada perusahaan yang menggunakan jasanya dan memesan 30 artikel dalam durasi waktu yang telah ditentukan. Maka, kamu cara menghitung gaji freelance tersebut akan menggunakan rincian sebagai berikut. Gaji freelance = Jumlah artikel yang dipesan x Rate / harga per artikel = 30 artikel x = Rp Perhitungan gaji freelance bisa dihitung dari berbagai hal. Selain perusahaan yang menentukan harga, kebanyakan freelancer akan memberikan harga berdasarkan Per jam kerjaPer task yang diselesaikanPer kuantitas konten yang dipesan Sehingga perhitungan yang dipakai bisa disesuaikan dengan rumus di atas. Itulah biaya yang harus dibayarkan kepada freelancer. Seorang freelance umumnya tidak akan mendapat THR atau biaya tambahan untuk BPJS seperti karyawan tetap atau kontrak di perusahaan. Gaji yang harus dibayarkan tersebut murni untuk membayarkan jasa yang perusahaan telah pesan saja. Sekarang kamu sudah mengetahui bagaimana cara menghitung gaji karyawan tetap, tidak tetap, hingga seorang freelance. Selain menghitung secara mandiri, kamu juga bisa meminta kejelasan ini kepada pihak tim finansial atau human resource yang ada di perusahaan kamu. Jika kamu ingin belajar bagaimana cara mengatur keuangan yang benar untuk pemula, yuk simak kursus online murah dan bersertifikat yang ada di Upskill Cakap. Tidak hanya teori, ilmu yang ada pada kursus tersebut bisa kamu aplikasikan hingga jangka panjang, lho. Yuk mulai bekali diri dengan skill baru di Upskill karena SiapaCakapDiaDapat! Baca juga Cara Mengatur Uang Gaji 2 Juta agar Bisa Menabung dan Efektif13 Fasilitas yang Diharapkan Selain Gaji, Pelamar Kerja Wajib Tahu! Bagaimana sebenarnya contoh data atau database karyawan yang baik dan lengkap untuk sebuah perusahaan? Bagi divisi HRD, pengelolaan data karyawan adalah bagian penting yang tidak bisa dihiraukan. Database karyawan butuh untuk dikelola dengan baik. Pengelolaan database karyawan yang baik akan mempermudah HR untuk menjalankan tugas administrasi yang berkaitan dengan karyawan. Misalnya saja, terkait pendataan karyawan baru, gaji karyawan, hingga jumlah karyawan di masing-masing divisi atau departemen. Mengingat semakin berkembangnya teknologi dan perubahan ke arah digital, pengelolaan data harus dilakukan dengan baik agar data tersebut valid. Data yang dikelola oleh perusahaan memiliki banyak kegunaan. Ia dapat menjadi rujukan untuk berbagai keputusan yang hendak dibuat oleh perusahan nantinya. Ada perusahaan yang masih mengelola data karyawan secara manual seperti menggunakan Microsoft Excel, dan ada juga yang sudah mulai menggunakan sistem HRIS. Tentunya, penggunaan sistem HRIS dinilai lebih efisien karena data-data disimpan secara terpusat menggunakan aplikasi berbasis cloud. Aplikasi HRIS dapat menyederhanakan tugas HRD perusahaan secara praktis sehingga membuat HR menyelesaikan tugas administrasi karyawan lebih cepat. Lalu, bagaimanakah contoh data atau database karyawan yang baik, baik menggunakan Excel maupun HRIS? Simak pembahasannya pada artikel Insight Talenta berikut ini. Contoh Pentingnya Mengelola Database Data Karyawan bagi Perusahaan Banyak manfaat yang bisa diperoleh untuk perusahaan jika HR dapat mengelola data dengan baik. Apa saja manfaatnya? Simak pemaparannya. Untuk Pelacakan Data Data yang dikelola dengan baik akan memberikan kemudahan untuk pihak yang berkepentingan untuk menggunakannya. Hal yang paling sederhana dan sering dilakukan, yaitu untuk menemukan informasi mengenai seorang karyawan. Perusahaan bisa langsung memasukkan kata kunci yang telah diprogram bisa berupa nama, nomor anggota, NPWP karyawan atau sejenisnya dan informasi tersebut akan muncul secara cepat. Bayangkan, dengan kapasitas pekerja yang berjumlah besar, tidak mungkin bagian HR Anda harus mencari satu persatu pada kertas atau program tradisional seperti excel? Menggunakan excel mungkin dapat memberikan kemudahan jika dibanding mencari manual dengan kertas, namun jika ada yang lebih baik mengapa tidak? Mudah Mencari Informasi Database Karyawan Sebagai contoh, jika Anda mengelola data karyawan dengan rapi dan lengkap, tidak hanya Anda tapi juga tim dari divisi lain akan mudah dalam mengakses data tersebut. Misalnya, hanya dengan memasukkan nomor ID karyawan, Anda akan mendapatkan informasi karyawan yang bersangkutan dengan lengkap. Anda juga bisa menggunakan aplikasi HRIS seperti Talenta untuk mengelola database karyawan. Pada Talenta, bahkan setiap karyawan bisa mengakses list setiap karyawan perusahaan. Ini berguna apabila ada divisi lain yang ingin melihat informasi lengkap karyawan seperti alamat, jabatan, nomor telepon, dan lain sebagainya. Menyimpan Informasi Pribadi Karyawan dan Gaji Melalui pengelolaan data karyawan, perusahaan dapat menyimpan berbagai data penting seperti absensi kehadiran kerja karyawan, detail lembur karyawan, informasi data pribadi, hingga besaran gaji yang diterima karyawan. Semua data tersebut harus terintegrasi karena dibutuhkan untuk proses penghitungan gaji karyawan. Ini adalah salah satu contoh kegunaan data dan database karyawan yang paling banyak dipakai perusahaan. Tentu saja Talenta juga memiliki fitur payroll yang sangat berguna ini. Anda bisa mencobanya sendiri fitur payroll pada aplikasi Talenta tersebut dengan klik disini untuk membuktikannya. Ilustrasi contoh data / database karyawan secara lengkap di Aplikasi Talenta Misalnya saja, jumlah absen karyawan apabila ada karyawan yang tidak absen, akan mengurangi gaji karyawan. Kemudian jam lembur yang dilakukan karyawan dapat menambah gaji yang diterima. Hal-hal semacam itu harus terekam dengan jelas pada data karyawan sehingga memudahkan tugas HRD dalam menghitung payroll. Baca juga Pentingnya Mengelola Database Karyawan bagi Perusahaan Mempermudah Evaluasi Kerja Karyawan Pengelolaan data karyawan yang baik juga berkaitan kepada performa karyawan. Bagaimana kaitannya? Setiap karyawan pasti akan dimonitor performanya melalui performance review yang diadakan perusahaan. Hasil dari review tersebut akan dicatat oleh HR untuk melihat bagaimana perkembangan performa karyawan tersebut. Nantinya, perusahaan dapat menentukan langkah selanjutnya untuk mengembangkan potensi dari karyawan tersebut. Misalnya, lalui pelatihan atau program pengembangan tertentu. Untuk Data Alokasi Karyawan Sehubungan dengan monitoring performa karyawan, perusahaan juga dapat memanfaatkan informasi data karyawan ini untuk pendistribusian karyawan di bagian tertentu. Misalnya, jika seorang karyawan yang ditempatkan di satu bagian tidak mengalami perkembangan yang diharapkan atau underperformance, maka karyawan tersebut bisa ditempatkan di bagian lain yang mungkin lebih cocok. Dalam jumlah kecil, kesalahan penempatan karyawan mungkin tidak akan memiliki efek yang signifikan. Namun jika jumlahnya masif, hal ini akan menyulitkan perusahaan dalam bergerak gesit untuk mencapai target. Alokasi karyawan dengan jumlah tepat dan spesialisasi akurat akan meningkatkan efektivitas kerja setiap bagian di perusahaan. Penggunaan oleh Banyak Divisi Sekaligus Beberapa waktu yang lalu, setiap bagian di perusahaan memiliki pengelolaan data masing-masing secara terpisah sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini sedikit menyulitkan jika terdapat perubahan tertentu pada data dan pembaruannya tidak dilakukan secepatnya. Bisa saja, informasi karyawan yang ada pada bagian HR adalah tidak sama dengan yang ada pada bagian keuangan, dan hal ini bisa menjadi masalah baru. Dengan integrasi yang dilakukan pada setiap data akan memungkinkan setiap bagian agar dapat menggunakan basis data yang sama dan lengkap. Data karyawan dapat diakses oleh tiap bagian, dan dipergunakan sesuai dengan peruntukannya. Tentu saja, data seperti ini harus lengkap dan valid sehingga memudahkan penggunaannya untuk setiap bagian. Pengelolaan informasi SDM yang dimiliki perusahaan perlu dilakukan secara efektif agar kinerja perusahaan secara umum bisa maksimal. Waktu yang digunakan untuk melakukan prosedur rutin dan berulang bisa dipercepat, sehingga lebih banyak waktu bisa dialokasikan untuk perencanaan strategis lainnya. Mengawasi Saldo Cuti Karyawan HR juga dapat memonitor cuti karyawan apabila telah melakukan pendataan dengan benar pada data karyawan. Ini adalah salah satu contoh manfaat dari pengelolaan data / database karyawan yang baik dan lengkap. Dengan begitu, HR dapat mengetahui sisa saldo cuti yang bisa masing-masing karyawan ambil. Fungsi ini dapat mempengaruhi laporan kehadiran karyawan. Jika tidak akurat, hal ini dapat berpengaruh pada laporan gaji karyawan. Oleh karena itu, ada baiknya HR mencatat jatah cuti masing-masing karyawan dengan akurat. Aplikasi Talenta juga dilengkapi dengan fitur cuti di mana selain perusahaan dapat melihat sisa saldo cuti karyawan, karyawan juga bisa request cuti dengan mudah lewat aplikasi. Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang! Evaluasi Performa Perusahaan Contoh kegunaan data karyawan biasanya juga dipakai perusahaan ketika hendak membuat report tahunan. Report ini nantinya akan digunakan ketika perusahaan ingin mengevaluasi performa karyawan. Untuk itu, Anda harus mengumpulkan data-data terkait karyawan selama satu tahun terakhir. Proses ini akan lebih cepat dilakukan jika Anda meng-update data pegawai secara berkala dan tersimpan rapi. Sehingga, waktu pembuatan report pun akan lebih menyingkat waktu. Selain itu, perusahan juga bisa menggunakan aplikasi penilaian kinerja karyawan sehingga data yang dihasilkan lebih komprehensif. Contoh Cara Membuat Database Data Karyawan Menggunakan Excel Sebetulnya, ada beragam cara ketika membuat database karyawan dengan menggunakan program seperti Excel. Misalnya dengan menggunakan rumus atau memasukkan data-data karyawan secara manual. Berikut adalah caranya. Membuka Aplikasi Excel atau Spreadsheet Pertama-tama, siapkan data karyawan yang sudah tersusun rapi, lalu buka aplikasinya. Membuat Format Table Caranya sangat mudah. Pertama-tama, pilih tab Insert dan kemudian klik menu Table. Kemudian, Anda bisa membuat barisan tabel sesuai data yang Anda miliki. Kemudian setelah tabel dibuat, Anda bisa mengisi setiap heading yang ada pada cell sesuai dengan data karyawan Anda. Setelah terisi, Anda bisa blok heading yang sudah terisi, pilih menu Insert, dan pilih Table. Kemudian klik OK. Warnai Table agar Tidak Monoton Ubah desain table agar terlihat lebih menarik. Anda bisa mengubah baik dari warna, dan juga ukuran sesuai selera. Caranya dengan klik tab Design. Menambahkan Menu Form Excel Untuk menambahkan menu form, Anda bisa membuatnya dengan klik Customize Quick Access Toolbar. Lalu Anda bisa pilih More Command kemudian ubah jadi opsi Commands not in the Ribbon. Lalu klik Form kemudian Add dan terakhir OK. Membuat Form Excel Selanjutnya, Anda bisa membuat menu Form agar dapat muncul di atas. Pertama-tama, klik menunya, lalu masukan data-data karyawan menyesuaikan kotak yang ada pada tabel. Klik New untuk memulai baris berikutnya. Contoh Database Data Karyawan Menggunakan Excel Salah satu cara paling mudah untuk menyimpan data pegawai dengan baik adalah dengan menggunakan software seperti Microsoft Excel. Sejak awal diciptakan, software ini sudah membantu banyak sekali perusahaan untuk berbagai keperluan seperti mengatur keuangan hingga ke pendataan. Meski biayanya murah, namun HR butuh bekerja keras untuk mengelola data-data menggunakan Excel. Untuk memulainya, Anda dapat membuat database karyawan menggunakan Excel dengan sederhana. Berikut contoh data atau database karyawan pada Excel secara lebih lengkap. Anda pun dapat menyesuaikan variabel data apa saja yang ingin Anda tampilkan pada Excel sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Yang perlu diperhatikan ketika menggunakan Excel untuk mengelola data karyawan adalah Anda harus meng-update secara berkala data-data tersebut. Kemudian, karena sangat mudah di-copy Anda harus memiliki satu master file yang benar-benar dipakai untuk update data karyawan. Sehingga, keakuratan data tergantung dari ketelitian Anda dalam mengelola file Excel ini. Jika perusahaan yang Anda miliki jumlah karyawannya sedikit, mungkin menggunakan software seperti Microsoft Excel merupakan pilihan yang tepat. Namun, bagaimana jadinya apabila perusahaan terus berkembang dan jumlah karyawan juga kian bertambah? Anda bisa mulai beralih ke aplikasi HRIS yang berbasis cloud seperti Talenta. Contoh Database Data Karyawan Menggunakan Sistem HRIS Talenta Sudah siap melihat contoh data karyawan jika menggunakan aplikasi? Nah, memang pada dasarnya mengelola data karyawan yang begitu banyak bukan perkara mudah. Untuk itu, agar pengelolaan data pegawai lebih optimal, Anda bisa menggunakan Talenta. Talenta memiliki berbagai fitur yang membantu Anda dalam mengelola karyawan, seperti database karyawan, perhitungan pph 21, pengelolaan cuti, penghitungan gaji, absensi kehadiran, dan lain sebagainya. Salah satu fitur penting untuk mengelola data pegawai di Talenta adalah fitur Employees. Employees merupakan fitur yang digunakan untuk mengelola seluruh informasi karyawan sebagai database perusahaan, baik itu merupakan informasi pribadi karyawan, informasi kepegawaian, hingga informasi payroll. Fitur ini juga meliputi aktivitas lain seperti penambahan karyawan, perubahan informasi karyawan, riwayat transfer karyawan, penyesuaian status PTKP, impor data karyawan, dan sebagainya. Kira-kira seperti inilah contoh data atau database karyawan pada aplikasi Talenta. Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang! Semua fitur tersebut bisa Anda maksimalkan, dengan penggunaan layanan Talenta sebagai aplikasi HRIS perusahaan Anda Itulah tadi beberapa contoh data juga database karyawan yang bisa kami coba tampilkan untuk Anda. Bagaimana, tertarik untuk mencoba Talenta untuk mengelola data karyawan di perusahaan Anda ? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan tim kami dan konsultasikan masalah HR Anda! Jika tertarik, Anda juga bisa mencoba gratis demo aplikasi payroll ataupun software attendance Indonesia terbaik melalui aplikasi HRD dari Talenta dengan klik pada gambar di bawah ini. Coba sekarang juga! Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gaji merupakan latar belakang yang kuat untuk mempertahankan karyawan dalam suatu perusahaan. Dalam satu bulan, karyawan dari berbagai level dan golongan akan menerima gaji dengan jumlah yang bervariasi. Hal-hal tersebut tentu sangat bergantung ada tugas, tanggung jawab, dan resiko dari tugas yang mereka miliki. Semakin berat tugas dan tanggung jawab yang diemban, semakin besar pula gaji yang didapat. Begitu juga dengan prestasi yang mereka raih jika perusahaan Anda memiliki kebijakan tunjangan sendiri memiliki komponen yang bermacam-macam. Mulai dari tambahan tunjangan yang banyak jenisnya, potongan pajak penghasilan yang wajib dibayar, hingga jumlah bonus yang diterima jika ada. Namun terlepas dari komponen apa saja yang diberlakukan perusahaan Anda, gaji pokok tetaplah menjadi hal krusial dalam penentuannya dan wajib ada dalam setiap penghitungan gaji karyawan. Gaji pokok biasanya sudah dijelaskan dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan. Namun bagi Anda, tim HR yang bekerja pada perusahaan baru dan ikut menentukan kebijakan gaji ini, ada baiknya jika Anda mengetahui hal-hal yang memengaruhi proses penentuan gaji pokok karyawan. Maka mari simak penjelasan berikut Kerja dan PengupahanSistem kerja yang digunakan perusahaan sangat memengaruhi besarnya gaji pokok yang akan diterima karyawan. Sistem kerja shift misalnya, di mana sistem kerja ini memiliki pembagian jumlah gaji pokok yang berbeda dengan sistem kerja waktu penuh atau nine to five. Apalagi jika karyawan dibayar dengan satuan hasil, bukan satuan waktu. Gaji atau upah memiliki 2 standar dalam pemberiannya, yaitu diberikan atas satuan waktu bekerja dan/atau satuan hasil. Satuan waktu berarti perusahaan akan menggaji karyawannya berdasarkan waktu tertentu dia bekerja, biasanya 1 bulan sekali. Sedangkan satuan hasil berarti menggaji karyawan berdasarkan proyek atau pekerjaan yang sudah mereka selesaikan meskipun tidak ada waktu pastinya. Semua tergantung pada sistem penggajian perusahaan tersebut. Jadi perusahaan dapat menggunakan salah satu sistem tersebut atau mencampurkan Pekerjaan di PasarKetika perusahaan baru berdiri, Anda dapat melihat struktur dan skala upah dari perusahaan lain yang memiliki karakteristik hampir sama atau setidaknya ada dalam 1 bidang. Bisa jadi perusahaan Anda sudah lama berdiri namun memiliki bidang atau divisi yang baru saja dibentuk sehingga butuh survei skala gaji dari perusahaan lain dengan posisi atau bidang yang sama. Karena memang berbeda divisi berbeda pula jumlah faktor geografi tempat perusahaan berdiri juga menjadi pengaruh dalam menentukan gaji karyawan. Perusahaan dengan bidang yang sama namun memiliki keterjangkauan yang jauh berbeda juga akan memiliki gaji pokok yang berbeda. Misalnya, perusahaan tambang di Jawa yang keterjangkauannya mudah bisa jadi memiliki gaji pokok yang lebih kecil daripada perusahaan tambang di Kalimantan atau pedalaman hutan. Itulah kenapa UMP setiap provinsi juga dengan Skala UpahKetika sudah mengetahui 2 atau lebih perbandingan gaji dari perusahaan lain, Anda dapat mengambil rata-rata atau kisarannya agar tidak terlalu tinggi dan membebani perusahaan dan tidak terlalu rendah agar karyawan berproduksi dengan baik. Pada dasarnya kemampuan keuangan perusahaan menjadi faktor utama dalam menentukan gaji pokok, apakah diatas rata-rata atau dibawah rata-rata perusahaan lain. Apabila upah atau gaji pokok terlalu rendah, efek jangka panjangnya sangat mungkin terjadi, yaitu merusak keseimbangan proporsionalitas upah sehingga hubungan antar karyawan menjadi tidak Bagi PerusahaanBagi karyawan baru, Anda bisa menentukan gaji pokok mereka seperti Anda menentukan gaji pokok karyawan lama yang memiliki pekerjaan atau tugas sejenis. Anda juga dapat menentukannya dari hasil masa percobaan yang ia jalani. Jika Anda melihat potensi besar dari karyawan tersebut yang bisa mempengaruhi perkembangan perusahaan, tidak ada salahnya Anda memberinya gaji pokok yang sedikit lebih tinggi. Kemudian gaji pokok tersebut Anda evaluasi setiap tahun jika memang prestasi dan kontribusi mereka kepada perusahaan semakin memerhatikan keempat hal di atas, Anda akan semakin paham apa saja yang menjadi faktor penentu besarnya gaji pokok karyawan. Pengelolaan gaji memang menjadi salah satu pekerjaan Anda yang membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi mengingat hal ini berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Untuk membantu Anda mengelola gaji, Anda dapat menggunakan aplikasi penghitungan gaji karyawan yang efektif dan efisien seperti Sleekr Mekari Talenta. Dengan banyak fitur seperti pembuatan slip gaji yang otomatis, pekerjaan pengelolaan gaji Anda akan lebih cepat selesai. Aplikasi ini juga dapat terintegrasi dengan data kehadiran karyawan sehingga memudahkan Anda membuat laporan kehadiran dan laporan gaji sekaligus setiap akhir bulan. Dapatkan informasi secara lebih lengkap dan jelas tentang Mekari Talenta di sini! Apa saja contoh data karyawan yang dibutuhkan perusahaan? Tidak bisa dipungkiri, data karyawan adalah informasi penting yang sangat berguna untuk perusahaan, khususnya divisi HR. Contoh data-data karyawan yang biasanya dibutuhkan perusahaan sendiri dapat berupa informasi pribadi karyawan, nomor rekening, status kepegawaian, NPWP, kontak darurat yang bisa dihubungi, dan lain sebagainya. Pengelolaan data yang baik nantinya akan membantu perusahaan dalam melakukan beragam kegiatan dan mencapai tujuan. Melalui artikel ini, Mekari Talenta ingin memberikan informasi seputar contoh jenis data karyawan beserta fungsi-fungsinya. Seperti apa? Berikut penjelasan lengkapnya. Contoh Jenis Data Karyawan di Perusahaan Berikut adalah beberapa contoh jenis data karyawan yang kerap dibutuhkan perusahaan. Data Pribadi Data pribadi adalah salah satu contoh data karyawan yang kerap digunakan HR untuk berbagai keperluan. Seperti namanya, data ini memuat data-data karyawan mulai dari nama lengkap, jabatan atau posisi di perusahaan, alamat, tempat dan tanggal lahir, hingga status perkawinan yang dibutuhkan untuk penghitungan pajak penghasilan. Berikut adalah contoh data pribadi. Tentu saja, pengelolaan data pribadi ini akan jauh lebih mudah jika memanfaatkan Software HR Mekari Talenta. Saya Tertarik, Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang! Data Kehadiran Karyawan Selanjutnya adalah data kehadiran karyawan. Data ini berisikan jumlah kehadiran karyawan dan juga ketidakhadiran mereka yang disertakan alasannya. Biasanya, data kehadiran dikumpulkan dalam bentuk form absensi bulanan karena digunakan untuk kebutuhan menghitung gaji bulanan. Contoh data kehadiran sebagai berikut. Data Cuti Karyawan Meski cuti menjadi salah satu alasan dari ketidakhadiran karyawan, data ini dibuat terpisah dengan data kehadiran. Data cuti hanya memuat jumlah cuti karyawan yang tersedia, yang sudah dipakai, serta masa berlaku cuti tersebut untuk karyawan. Contoh data cuti. Data Kinerja Karyawan Data ini erat kaitannya dengan data KPI masing-masing karyawan dan bentuknya akan berbeda-beda di setiap perusahaan dan divisi. Misalnya, berapa banyak penjualan yang telah dilakukan, berapa banyak artikel yang telah ditayangkan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Data Gaji Kemudian selanjutnya adalah data gaji karyawan. Data ini memuat tidak hanya nominal gaji karyawan saja, tetapi berbagai komponen yang terdapat di dalam gaji tersebut, misalnya tunjangan, potongan-potongan seperti PPh 21, BPJS, dan lain sebagainya. Cara Mengumpulkan Data Karyawan Setiap data memiliki cara pengumpulan yang berbeda-beda. Misalnya saja data pribadi karyawan. Cara pengumpulannya, HR bisa memberikan form dengangoogle form yang berisi kolom terkait data pribadi yang harus diisi karyawan, khususnya karyawan baru. Setelah diisi, HR bisa memasukkan data-data tersebut Atau jika dengan menggunakan Mekari Talenta yang memudahkan HR dalam mengelola data karyawan. Masing-masing karyawan dapat langsung mengisi data pribadi pada aplikasi Mekari Talenta. Jika sudah, data karyawan bisa langsung diakses oleh HR melalui aplikasi dan langsung tersusun dengan rapi. Lain lagi dengan data kehadiran. Perusahaan yang menggunakan mesin fingerprint biasanya setiap memasuki periode payroll harus mengunduh data kehadiran tersebut secara manual di mesin fingerprint. Setelah mendapatkan data kehadiran tersebut, HR baru mulai mengumpulkan dan menghitung gaji karyawan di bulan tersebut. Di sini lah data gaji karyawan yang rinci bisa didapatkan. Fungsi dari Masing-masing Jenis Data Karyawan Setiap data memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa fungsi data karyawan yang biasanya dibutuhkan perusahaan. Menentukan Hak dan Kewajiban Karyawan Hak serta kewajiban karyawan akan ditentukan lewat data pribadi karyawan. Misalnya ketika menentukan THR keagamaan sesuai peraturan, hak cuti selain cuti tahunan, tunjangan-tunjangan, hingga besarnya potongan PPh 21 yang harus dibayar karyawan. Sumber Informasi untuk Perhitungan Gaji Data kehadiran atau absensi umum digunakan untuk menghitung gaji karyawan. Maka dari itu ketika perusahaan dapat mengelola data kehadiran dengan baik, perhitungan gaji karyawan juga bisa dilakukan lebih mudah dan akurat. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi jumlah gaji, misalnya kehadiran itu sendiri, telat atau tidaknya karyawan, jam lembur, dan juga shift kerja. Perhitungan gaji juga bisa dilakukan dengan mudah jika menggunakan software HRIS yang data absensi dengan data gajinya dapat terintegrasi. Ini memungkinkan perhitungan gaji otomatis sehingga menyingkat waktu proses payroll. Mempermudah Proses Evaluasi Kinerja Data karyawan terkait KPI dan pencapaian mereka bisa dimanfaatkan saat melakukan evaluasi kinerja karyawan. Selain berasal dari review rekan kerja, data pencapaian karyawan juga menjadi data penunjang untuk menentukan bagaimana performa mereka selama ini. Dari hasil penilaian tersebut, Anda kemudian bisa menentukan berbagai rencana, mulai pengembangan karyawan hingga pemetaan jenjang karier. Pengelolaan Data yang Baik untuk Penggunaan Data di Masa Mendatang Salah satu hal penting terkait pengelolaan data, apapun jenis data tersebut, adalah suatu saat nanti pihak-pihak tertentu pasti akan menggunakannya. Jadi jika tidak tersimpan dengan baik, pihak manapun akan membutuhkan waktu yang lama karena perlu membongkar-bongkar file yang lama. Lain halnya ketika Anda memiliki pengelolaan data yang baik, misalnya dengan software HR yang memiliki kemampuan pengelolaan database yang lengkap. Data apapun dapat dicari dengan mudah. Cara Mengelola Data Karyawan Menggunakan Fitur HR Analytics dari Mekari Talenta Pengelolaan data yang baik adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Ketika data dikelola dengan baik, hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam berbagai hal menyangkut pembuatan keputusan. Agar perusahaan dapat membuat keputusan dengan baik, data tersebut pun harus diolah agar bisa dibaca dengan mudah oleh siapapun di perusahaan yang membutuhkannya, terutama mereka yang bekerja di divisi HRD. Bagaimana cara mudah agar perusahaan dapat mengolah data-data tersebut? Solusinya adalah menggunakan fitur HR Analytics dari Mekari Talenta. Pertama-tama, salah satu hal unggulan dari HR Analytics adalah tampilan HR dashboard yang intuitif dan komprehensif. HR dashboard memungkinkan Anda untuk menganalisis data karyawan yang membantu Anda melakukan keputusan strategis yang berguna untuk pengembangan bisnis. Misalnya, Anda bisa mendapatkan insight secara instan mengenai karyawan, headcount, pengeluaran yang Anda keluarkan untuk pembayaran gaji, hingga performa karyawan. Data-data ini pun dapat Anda export untuk memudahkan pembuatan laporan HR jika dibutuhkan. Dengan memanfaatkan fitur HR Analytics dari Mekari Talenta, pengelolaan data karyawan kini tak hanya penyimpanan data saja, tetapi pengolahan data yang lebih efektif untuk keputusan bisnis yang lebih baik. Terlebih untuk perusahaan enterprise, pengelolaan data karyawan yang baik jadi semakin penting tidak hanya untuk kemajuan bisnis, tetapi juga bagaimana menjaga performa karyawan. Jika tertarik untuk mempelajari fitur ini lebih lanjut Anda bisa mengunjungi situs Mekari Talenta atau kontak langsung tim ahli kami untuk berkonsultasi.

berikut ini data gaji karyawan di suatu perusahaan